Ilustrasi gambar diatas adalah momen romantis yang rusak karena sampah plastik. Kita tentu ga mau bumi benar-benar kotor dipenuhi sampah plastik. Selain merusak pemandangan, sampah juga tentunya menyebabkan penyakit.
Tidak dapat dipungkiri, kehidupan kita tak lepas dari barang-barang berbahan plastik. Mulai dari bungkus permen, gelas minuman, botol air mineral, bungkus gorengan, plastik kresek belanjaan, dan masih banyak lainnya. Bayangkan jika satu orang nyampah beberapa sampah plastik, bisa terkumpul berapa truk sampah untuk satu kampung.
Sekarang memang lagi marak gerakan menghemat sampah plastik. Restoran fastfood sudah mulai berhemat dari hal yang kecil. Mereka tidak menyediakan sedotan. Supermarket dan minimarket juga memberlakukan kantong plastik berbayar. Meskipun hal itu tidak membuat kita jadi hemat kantong plastik. Tetapi kita juga tetap membayarnya. Termasuk diri saya sendiri yang masih sesekali memakai kantong plastik berbayar. Kalau pas lagi bawa tas besar ya langsung masuk tas tanpa memakai kantong plastik.
Kita seharusnya mengurangi penggunaan sampah plastik. Karena plastik tidak bisa terurai seperti halnya kertas atau sampah organik. Kalaupun bisa terurai, membutuhkan waktu sampai ratusan tahun.
Sewaktu saya ke hutan bambu di Surabaya, yang notabene tempatnya adalah bekas tempat pembuangan akhir, sisa sampah plastik yang tidak bisa terurai masih terlihat jelas muncul diantara rimbunan daun yang berguguran. Sangat tidak sedap dipandang mata. Entah berapa lama sampah plastik bisa terurai secara alami.
Sampai suatu ketika saya diberi kesempatan bekerja disuatu perusahaan palet plastik. Industri pengolahan sampah plastik dan diolah untuk dijadikan bahan baku pembuatan palet plastik. Palet digunakan sebagai alat untuk menyimpan barang di gudang, sehingga nantinya mudah untuk dipindahkan.
Memang banyak sekali barang yang bisa dihasilkan dari pengolahan sampah plastik. Tapi tetap saja ketika palet ini sudah rusak, tidak bisa diperbaiki pada akhirnya akan dibuang juga. Di pabrik palet ini, setiap harinya datang sampah plastik yang jumlahnya kurang lebih 25 sampai 30ton. Bayangkan segitu banyaknya sampah plastik. Dan itu sampah hanya datang dari wilayah Jawa Timur bagian timur dan beberapa wilayah Bali. Sungguh hal yang mengerikan melihat sampah plastik setiap hari dengan jumlah yang sangat banyak.
Semoga kita semua bisa berhemat kantong plastik. Untuk menjaga kelestarian bumi.
Menyedihkan ya mbak kalau liat sampah plastik mencemari sungai kayak gitu. Padahal sungai jika dikelola bisa menjadi jalur transportasi air ataupun wisata air.
SukaSuka
Pengen marah langsung klo didepan mata kuta ada orang buang sampah di sungai
SukaSuka
Wkwkwkwk……bener.😁
SukaSuka