Museum Santet Membuat Merinding

Pertama menginjakkan kaki kedalam ruang museum, aura mistis sangat terasa. Semakin memasuki ruang pamer, bulu kuduk semakin dibuat merinding. Apalagi aku datang ke museum ini sendiri dan museum dalam keadaan sepi pengunjung. Setiap memasuki bagian ruangan hanya ada aku sendirian tanpa seorangpun pengunjung ataupun penjaga museum.

Di ruang pertama yang kumasuki ada banyak barang yang dipamerkan dan terbagi dalam beberapa sasana diantaranya sasana penyembuhan tradisional, sasana kesehatan reproduksi, sasana genetika, dan sasana kencana.

Di sasana penyembuhan tradisional dipamerkan peralatan untuk pengobatan tradisional. Berbagai hal yang menyangkut santet ada disini. Seperti media untuk mengirim santet (paku, jarum, rambut, dan masih banyak yang lain). Media untuk mengeluarkan penyakit akibat santet juga ada di ruang pamer ini misalnya batu dan telur.

Untuk menangkal dan menghilangkan pengaruh santet, setiap daerah di Indonesia mempunyai alat dan cara sendiri. Didaerah Dayak, mempunyai kepercayaan bahwa memakai selendang warna kuning bisa untuk menolak bala dan penyakit. Sedangkan di Kalimantan Selatan, menggunakan kain batik Sasirangan untuk pengobatan di daerah Banjar. Di Pekanbaru, kendang dan ketipung merupakan sarana penyembuhan penderita yang digunakan oleh seorang dukun.

Hal mistis yang terkadang ga masuk akal tetapi masih dilakukan oleh masyarakat modern saat ini adalah memasang tapal kuda diatas pintu rumah yang diyakini melindungi penghuni rumah dari gangguan makhluk halus. Ada juga alat pasung yang digunakan pada orang yang menderita gangguan jiwa agar orang tersebut tidak mengganggu warga sekitar. Hal ini dilakukan karena alasan ekonomi, keluarganya tidak bisa membawa pasien kerumah sakit jiwa.

Alat pasung

Sasana kesehatan reproduksi menyimpan beberapa alat yang berhubungan dengan reproduksi. Misalnya duri landak yang diyakini bisa mempercepat kelahiran jika diletakkan dibawah bantal. Selain itu ada juga peralatan khitan tradisional dan alat untuk membuang ari-ari.

Sasana genetika menunjukkan kepada kita silsilah keturunan Prabu Brawijaya V Majapahit, silsilah raja-raja di Indonesia beserta genetika tradisionalnya. Sasana kencana menyimpan beberapa lencana dan pin emas penghargaan.

Masuk ke ruang berikutnya kita akan disambut dengan patung Ghanesya yang besar. Di ruang ini ruang pamer terbagi menjadi sasana sejarah instansi, sasana pendidikan dan organisasi kesehatan, sasana alat non medis, sasana alat medis, dan sasana flora dan fauna.

Foto semua menteri kesehatan

Di ruangan ini terdapat beberapa peralatan medis yang lebih modern dan juga dokumen-dokumen penting yang berhubungan dengan dunia medis. Foto menteri kesehatan dari yang pertama menjabat (Dr. Buntaran Martoatmodjo) sampai yang terakhir menjabat (Dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH) juga terpasang diruang pamer ini. 

Kursi pemeriksaan gigi terbuat dari kayu. Digunakan sampai tahun 1975

Peringatan untuk si penakut agar jangan masuk ke museum kesehatan / museum santet ini. Karena mungkin juga ruangannya bekas rumah sakit dan peralatan yang dipamerkan juga berbau mistis sehingga menambah kesan menakutkan. Museum ini terletak di Jalan Indrapura nomer 17, Surabaya. Museum buka setiap Senin-Jumat jam 08.00-15.00 , dan Sabtu-Minggu jam 09.00-14.00. Untuk masuk ke museum ini kita hanya dikenakan tiket seharga seribu limaratus rupiah.

Kiri : boneka jailangkung. Kanan : boneka ninik towok

40 pemikiran pada “Museum Santet Membuat Merinding

  1. Murah amat tiketnya 😀 sebenarnya saya agak tertarik dengan santet-menyatet, cuma masih belu nemu buku yang mengupas hal tersebut. Nggak kayak di film2 yg biasanya nemu buku tua dan mantra2 sihir ha ha ha….

    Suka

  2. Ping-balik: Teman-Teman Dengan Tulisan-Tulisan Menarik di WordPress – MENULIS SESUKANYA

Tinggalkan komentar